Anda menyembunyikan saya, sebaliknya saya pun demikian. Tak ada yang benar-benar tahu kisah anda dan saya. Kisah ini begitu rumit, protagonis terlalu berani untuk menantang dan menjadi antagonis. Huh! Kemudian hening, ada penyesalan yang tidak termaafkan.
Menjadi pembangkang, itu sudah terjadi. Anda menjadi penjejak berbahaya, itu atas izin saya pula. Merasa merdeka untuk mencintai, kesalahan yang diperbuat dengan sadar. Gagal menanduskan anda perihal mengeja perasaan.
Penerimaan, itu yang saya rasa. Pertama bercengkerama, anda seperti seseorang yang tiga tahun ada di hati saya. Anda tidak keberatan memberikan ruang bagi saya dengan keseluruhan diri berserta hiasan dalam latar belakang saya.
Saya yang terlalu berharap lebih.
Agaknya terburu-buru dengan rasa yang sungguh-sungguh mengusik. Ternyata, anda tetap tidak sehangat apa lagi semanis itu, anda punya kerumitan yang tersembunyi, pelaku kejahatan kelas berat. Mengakrabi saya demi tujuan, bebas main ke mana-mana dan di mana-mana tanpa hambatan.
Ah, saya sudah berulang kali berada di entah karena anda. Rasa pahit yang tidak pernah singgah di tenggorokan, sudah terasa di hati saya. Anda, saya dan kita, tak akan berujung untuk itu. Tidak akan pernah menjadi, tidak akan pernah sepasang. Mungkinkah anda pernah berharap anda saya saling terikat? Tentu tidak bukan!
Penerimaan yang saya rasa, anda membungkusnya dengan rapi. Itu hanya bualan, language of love. Bullshit!
Anda saya, tak ada dalam pilihan jalan yang sama. Untuk berada dalam narasi yang sama, Â barangkali itu pun tak pernah diingini hati anda. Saya tidak senyawa dengan anda, kebenaran untuk itu. Ya, harus tetap menjaga rahasia anda dan saya. Terlalu memalukan bila terbuka. Menjadi hening, tidak terungkap.
Kisah saya dan anda harus layu dan ditenggelamkan. Menjadi hambar! Karena anda hanya sebatas cameo di hidup saya, demikian pula sebaliknya.
***
Rantauprapat, 04 Maret 2022
Lusy Mariana Pasaribu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI