Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ini Tentang Kamu yang Saya Namakan Harapan

11 September 2021   00:00 Diperbarui: 10 September 2021   23:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hari itu dan hari ini menjadi sebuah harapan yang saya semogakan. Ini tentang kamu yang saya namakan harapan, bahkan untuk tiga belas hari kedepan, tepatnya tanggal dua puluh tiga September, kamu akan menjadi hujan berkat untuk saya. Sungguh jantung saya berdegub kencang, apakah saya kamu akan menjadi bagian yang utuh dan menakjubkan.

Biarkan saya mengerjakan bagian saya, selebihnya saya percayakan pada Sang Maha Sempurna, pemilik hidup saya.

Sungguh ingin menyingkirkan ketakutan yang ada. Karena ketakutan tidak menambah sehasta apa pun dalam hidup, saya ingat itu tapi sulit untuk tidak baper terhadap hal ini. Ingin merdeka bersama kamu, berharap saya ada pemeliharaan Tuhan untuk menggapai kamu. Apakah saya mampu percaya? Ya, saya mampu. Kamu akan ada di perjalanan dunia saya. Menjadi rutinitas yang memberikan nada-nada indah. Salah satu peran terbaik di hari-hari saya.

Saya ingin menangis bahagia kali ini, jika kamu benar-benar menghampiri saya. Namun demikian, jika saya kamu gagal menjadi kita, saya tidak akan membiarkan patah hati yang kebablasan merajai diri saya. Mungkin kamu adalah harapan yang berujung pada kepedihan.

Itu kemungkinan yang tidak saya inginkan. Karena ini tentang kamu yang saya namakan harapan dan kerinduan perihal kebahagiaan dan senyum dari banyak wajah. Benar-benar mau menjadi perempuan dewasa yang bertumbuh dengan adanya kamu.

Berharap akan itu.

***
Rantauprapat, 10 September 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun