Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Rumah Kita

20 Februari 2021   07:07 Diperbarui: 20 Februari 2021   07:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
itsbeautifultree.com


Ini cerita tentang rumah kita.

Rumah kita yang dahulu sebenarnya bukan rumah kita.
Kini, aku menyaksikan sendiri kemurahan Tuhan. Rumah kita telah benar-benar menjadi rumah kita. Tempat kita berbagi kisah dan membangun banyak harapan.

Februari, menjadi bulan kasih sayang yang melengkapi kenangan rumah kita. Di sini, di Rantauprapat. Hari kedelapan belas dan kesembilan belas bulan kedua, yang kita semogakan menjadi nyata.

Ini rumah kita, rumah yang semakin tidak membuat kita bersekat. Rumah yang tidak menjadi aroma penghapus kenangan, rumah (tempat) yang tak berkhianat pada harap. Rumah kita adalah kampung halaman tempat pulang dan sesuatu yang bisa termiliki.

Ada perasaan bahagia tentunya. Dan aku tak bisa melupa atas kejadian yang bernama kemurahan Tuhan untuk rumah kita. Ketakutan demi ketakutan yang menghantui sebelum ini, akhirnya terpatahkan.

Rumah kita. Rumah impian yang di dalamnya ada banyak cinta. Cinta orang tua, cinta anak bahkan cinta saudara. Ini cerita buat kita. Banyak senyawa yang sudah/akan tercipta dari rumah kita.

Hari ini dan saat itu. Hari ini adalah saat di mana, kita benar-benar hidup di rumah kita. Saat itu, saat kita melukiskan banyak harapan bahagia untuk rumah kita. Rumah kita di bangun atas nama cinta. Kini, kita sudah menghidupi cinta itu.

Syukur dan terima kasih kuucapkan pada Sang Maha Sempurna atas kemurahan yang boleh kusaksikan untuk rumah kita.

***
Rantauprapat, 19 Februari 2021
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun