Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Jerami dan Akan Terbakar

21 Desember 2020   08:30 Diperbarui: 21 Desember 2020   08:39 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram @kulturtava

Hari ini, pada pagi yang dingin ini. Bicara perempuan itu kurang ajar, tanpa sadar ia telah berbuat fasik, ia telah gegabah. Mungkin ia berbahagia melakukan itu.

Pagi ini, surya kebenaran tak terbit bagi perempuan itu. Ia seperti jerami dan akan terbakar oleh kefasikannya. Ia sudah meninggalkan duri bagi perempuan lain. Ia mencuri ketenteraman hati pada perempuan yang ada di sisinya.

Dan karena luka yang perempuan itu lakukan, sudah turun pula hujan air mata bagi perempuan lain. Tersenyum pun enggan, apa lagi untuk melakukan percakapan. Ritual hening dan memilih sunyi yang akan terjadi hari ini, perempuan itu yang kurang ajar, perempuan lain yang terluka.

Kebebasan kata-kata perempuan itu mengandung kekejaman rasa. Dan menyebabkan perempuan yang lain sudah berjumpa kekalahan pagi ini, dan ingin marah pada perempuan itu.

Perempuan yang lain itu ingin perempuan itu bermetamorfosis pada keberterimaan, memiliki kejernihan berpikir. Dan tentu tak akan berakhir seperti jerami yang diterbangkan badai pun akan terbakar oleh kefasikannya.

Benar. Perempuan lain yang ada di sisi perempuan itu tak punya hak apa pun atas jembatan yang ingin dilaluinya. Itu hanya menjadi keinginan baik yang ada di dalam diri untuk perempuan itu. Sungguh!

***
Rantauprapat, 21 Desember 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun