Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bintik dalam Semesta yang Luas

24 November 2020   19:15 Diperbarui: 24 November 2020   19:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari twitter @kulturtava

Di sela-sela waktu yang kaku, aku berdiri menanti jawaban dari pertanyaanku. Ya, selasa keempat di bulan November, ada keraguan di dalam semestaku. Pukul 16:35 WIB, kesadaran menghampiri hatiku.

Hari ini, kesadaran malam ini. Biarlah aku menjalani kisah hidup dengan kanvas yang sepatutnya. Tidak berbuat kelaliman pada diriku sendiri.
 
Sejak bulan September lalu, aku terhimpit duka. Dengan sadar, aku sabdakan perih. Asaku tak lagi indah, butir air mata jatuh tanpa sebab jelas. Berada di gerbang pilu nan sedih.

Aku hanya bintik dalam semesta yang luas. Bila aku harus beranjak pergi dan menjauh dari harap yang kuharapkan, kuikhlasan itu. Walau sulit, biarkan hatiku berdansa dengan penerimaan.

Tak ingin duduk di kegelapan, merasa dahaga dan sunyi sepi yang akan tertinggal di hatiku. Aku hanya bintik dalam semesta yang luas, yang berharap mampu kembali riap tumbuhnya.

Semoga!

***
Rantauprapat, 24 November 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun