Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Tanpa Tapi

23 Desember 2020   07:07 Diperbarui: 23 Desember 2020   07:14 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via twitter @kulturtava


Mungkinkah ada cinta tanpa tapi. Entahlah. Karena dalam menjalani cerita cinta, terkadang ada kecemburuan dan keraguan yang hinggap. Cinta bisa menarik rasa pada seseorang, tapi juga bisa menghempas rasa dari seseorang itu.

Cinta pun bisa membuat seseorang bicara, tapi juga bisa membuat seseorang diam. Karena cinta ada harapan yang tumbuh, ada pula harapan yang mati. Bicara tentang cinta, banyak seni mencintai di dalamnya.

Di halaman-halaman kehidupan, para pelakon cinta terkadang kehilangan percakapan dalam proses mencintai. Ada suka dan duka, seperti terdapat dalam etalase kaca yang akan rapuh dan pecah jika tidak dijaga dengan baik.

Seperti cinta yang mampu merayu rindu, cinta juga mampu memadamkan rindu. Tersimpan banyak rahasia dalam cerita cinta, tapi tak dipungkiri ada banyak rahasia yang terungkap karena cinta.

Cinta memberi rasa sakit dari kehilangan, membuat ketertarikan akan hidup bisa redup. Tapi hal itu bisa dibantahkan saat cinta memberikan motivasi dalam menjalani hidup.

Bukan sekali atau dua kali aku merenung, adakah cinta tanpa tapi. Aku pernah merasa kecewa terhadap cinta. Cintaku menyimpan gelombang-gelombang kegelisahan. Namun di suatu waktu, aku berpikir cintaku memberikan kesempatan baik padaku. Kesempatan mendapatkan kebahagiaan.

***
Rantauprapat, 03 November 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun