Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seseorang yang Bukan Siapa-siapaku

21 Desember 2020   19:08 Diperbarui: 21 Desember 2020   19:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ketika dia bertanya, kamu tahu apa yang paling indah dari semua tulisanmu?
Ya, karena aku bingung. Aku tidak menjawab. Aku malah bertanya balik saat itu. Aku bilang apa? Aku bingung.

Dia pun menjawab pertanyaannya sendiri, dia bilang jawabannya adalah kata pertama dari pertanyaannya.

Seketika aku tertawa lepas, dia menggamit malamku dan buatku menikmati waktu bersama senyuman.

Melalui pertanyaan yang dia tanyakan, buatku bertemu huruf-huruf manis. Huruf yang berisi seperangkat kebahagiaan. Anehnya, antara aku dan dia, tak ada kepemilikan. Tak ada cinta yang bisa ditemukan, namun melalui dia seorang pria yang berasal dari kota Semarang, ada kesepian yang terhapus dari linimasa malamku.

Ada bau Melati di malam hari yang terasa. Dia, seseorang yang bukan siapa-siapaku mengenai asmara telah menjadi bagian dari perjalanan malamku. Dia dan namanya sudah memberikan setitik rasa bahagia. Kemungkinan besar, darinya aku tak akan terima luka. Karena dia bukan siapa-siapaku, tapi aku sudah terima rasa bahagia.

Kini, dia sudah ada di senyumku. Itu sudah menjadi bagian sejarah hidupku bukan. Kuharap, akan ada senyuman berikutnya yang berasal darinya.

Itu hanya harapanku.

***
Rantauprapat, 28 Oktober 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun