Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembali Mekar oleh Angin Barat

5 Oktober 2020   00:00 Diperbarui: 5 Oktober 2020   00:14 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama jiwanya dicabik-cabik gersang. Mengeraskan hati dari kesadaran. Ia tunduk pada kehampaan, jatuh pada ratapan pilu sebab mengemis air mata bahagia. Terkapar dalam gemetar sepi, ia bersimpuh dan berharap semestanya akan kembali ditumbuhi bibit kebaikan.

Ia ingin membersihkan rumput yang telah menyemak, tak lagi mau menyerahkan diri pada kelayuan dan hati yang membatu dari kebenaran.

Di rentang harapan, ia mendapatkan pencerahan. Kesadaran mampir di ruang diri. Daun-daun yang ada dalam dirinya pernah layu oleh angin Timur, menjadikan ia perempuan dewasa yang payah. Namun, kisah itu telah berhenti dan berganti. Kini, sudah tercipta risalah yang baru untuk perempuan itu. Ia sudah menjadi perempuan dewasa yang bertumbuh. Daun-daun yang ada dalam dirinya sudah kembali mekar oleh angin Barat.

Segala hal yang pernah perempuan itu lakukan, karena kuasa perusak mengontrol dirinya telah berakhir. Ia beranjak dari kerusakan, karena sudah tersiram kesejukan dan kesegaran, dan memasuki lingkup dan beranda yang benar.

Perempuan dewasa yang bertumbuh itu, ingin telaga jernih yang akan berkuasa utuh di dalam isi hati dan kepalanya. Melanjutkan risalah yang bermakna ke dinding waktu yang masih boleh ia nikmati.

Ia sungguh beruntung, bisa kembali mekar oleh angin Barat. Ada perasaan bahagia di dalam hati, itu adalah persembahan paling benar untuk semestanya. Bahagia yang benar-benar bahagia.

***
Rantauprapat, 04 Oktober 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun