Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harapan yang Tidak Boleh Lagi Kuharapkan

13 September 2020   19:00 Diperbarui: 13 September 2020   19:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang harapan yang pernah kudoakan, cukup lama aku memeluk asa untuk itu. Tentang cinta yang kuinginkan. Cinta yang akhirnya mengabaikan.

Sempat aku berpikir, masih ada cela untuk jalan cintaku dengan seseorang yang sudah kudoakan. Kini aku menyadari bahwa, seseorang itu sudah dipastikan bukan jawaban doaku.

Saat ini, di jendela hatiku tak ada lagi hujan romantisme. Walau aku sedang berada pada halaman kesendirian, aku tak ingin kehilangan rumus kebahagiaan untuk hatiku sendiri.

Dan ini bicara tentang harapan yang tidak boleh lagi kuharapkan. Aku hanya mau terus menjalani hidup dengan baik, walau musim asmaraku sedang kemarau.

Aku sedang kehilangan, tapi aku tak mau kalah pada rasa di hati hanya karena kehilangan. Karena hidup tidak semata-mata tentang cinta.

***
Rantau Prapat, 13 September 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun