Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Katanya Sayang

31 Agustus 2020   22:36 Diperbarui: 31 Agustus 2020   22:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sejujurnya, aku berharap bisa bercengkrama denganmu kemarin malam. Kau malah bersikap dingin dan tak mengizinkan itu terjadi.

Katanya sayang, nyatanya aku lebih sering termagu dalam sepi karenamu. Aku terjebak dalam kegelisahan. Ingin rasanya aku mencuri waktumu.

Entah kenapa, seakan kau mengabaikan rasaku yang ada untukmu. Katanya kau sayang, tapi kau tak mau memahami arus rinduku yang ingin diselimuti aroma cintamu.

Aku merasakan, frekuensi hatimu telah mendingin. Mengapa kau begitu, itu adalah tanya yang ingin kuketahui jawabnya.

Mungkin ini adalah kisah kita yang sedang diisi kemarau. Namun setidaknya. Aku berharap kau tidak seperti angin, yang akan mudah berubah arah. Karena aku tak ingin kehilanganmu.

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun