Tak juga kutemukan rasa bahagia, bila dia tak merasa bahagia. Dia milikku, dan yang menjadi harapanku adalah mewujudkan harapannya.
Aku ingin dia menebar senyumannya dan menari di awan-awan kebahagiaan. Jika dia sudah seperti itu, rasa bahagia juga sudah tertuju ke arahku.
Dia yang kubutuhkan untuk ada di sisiku. Bersama harapan yang kumiliki, aku berharap damai sejahtera selalu membungkus hatinya. Sebab dia adalah salah satu sukacitaku.
Aku hanya ingin membahagiakan dia. Padahal sesungguhnya, dialah yang telah memberiku banyak kebahagiaan. Sebenarnya, aku dan dia adalah dua paragraf yang terdapat dalam satu halaman buku dan saling terikat.
***
Rantauprapat, 12 Agustus 2020
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H