Pada perempuan itu, aku melihat cinta yang tulus. Di hidupku, ia tak akan pernah tergantikan. Perempuan itu telah mengisi ruang hatiku dengan penuh.
Perempuan itu, sudah membuatku menikmati banyak cinta darinya. Bagiku, melihat senyumnya sudah memberikan rasa nyaman. Ia mampu menyembunyikan segala luka, agar aku tak terluka.
Sekarang ini, perempuan itu sudah disinggahi banyak uban. Aku menyasiksan sendiri, perjuangannya dalam menjalani hidup. Perjuangannya untuk mencintai cinta yang ia miliki.
Ia tak pernah membiarkan dirinya, meringkuk di sudut ketakutan apa lagi kelemahan. Ia adalah perempuan tangguh yang istimewa. Dan tentang dirinya, aku akan selalu mengingatnya di dalam hatiku.
Aku bisa bercerita banyak hal mengenai perempuan itu, karena aku adalah perempuan yang sudah lahir dari rahim perempuan itu. Ya, perempuan itu adalah ibuku, perempuan tercantik di hidupku.
Pada perempuan itu, aku dijari bagaimana menjalani hidup dengan rasa syukur. Ia telah mendidik dan memberiku banyak ilmu. Perempuan itu adalah perempuan yang kuingin bahagia ada bersamanya, dan aku pun ingin bisa memberinya bahagia.
***
Rantauprapat, 22 Desember 2020
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H