Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejarah dalam Hidupku

18 Desember 2020   07:07 Diperbarui: 18 Desember 2020   07:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haruskah aku membiarkan hatiku layu dan akhirnya mati, karena perpisahan kita. Aku tahu bahwa perpisahan kita tetaplah menyakitkan, bukankah setiap pertemuan yang ada akan berujung pada perpisahan.

Tapi perpisahan yang kurasakan ini karena pilihan hatiku sendiri. Walau ada kemungkinan kita bersama, aku tetap tak akan memilih kemungkinan itu.

Sebab jika kemungkinan itu kupilih, yang ada rasa sakit akan menemaniku terus-menerus. Dan di dalam poros waktuku, aku tak ingin memeluk semak berduri yang pasti memberikan rasa sakit jika bersamamu.

Perpisahan kita mengajari diriku untuk merelakan dan memilih yang terbaik untuk hidupku. Selepas perpisahan ini, aku ingin hidup baik-baik saja, dan perpisahanku denganmu akan menjadi sejarah dalam hidupku. Kusederhanakan menjadi sebuah kenangan.

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun