Memilih menjadi bahagia, akan menjadikanku sebagai pribadi yang memiliki rasa damai di hati. Aku tak memerlukan izin orang lain untuk merasa bahagia, aku tak akan mengizinkan orang lain merampas rasa bahagia yang sudah kupilih di dalam hatiku.
Terkadang, aku harus menepi dan berdiam diri sejenak, menjauh dari keriuhan hidup, agar aku bisa menikmati rasa bahagia. Bahagia semacam lampu penerang yang harus ada dalam jalan hidupku.
Berita baiknya, bahwa kebahagian adalah pilihan diriku sendiri.
Mungkinkah aku tak bahagia? Sangat mungkin, jika aku mengizinkannya. Jadi kapankah aku akan bahagia? Ya, Â ketika aku memilihnya dan aku tak memblokir rasa bahagia itu karena situasi yang kualami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H