Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Memilih Duduk Menepi

2 Desember 2020   07:07 Diperbarui: 2 Desember 2020   19:58 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari twitter/@kulturtava

Kesedihan dan kepedihan terkadang membuatku terhempas dan membawaku jauh ke langit yang bermuram durja.

Aku, memang perempuan melankolis. Terkadang rasa ini menyusahkan diriku. Dan aku sebenarnya ingin memusiumkan sifat ini, tapi itu tak bisa kulakukan.

Aku memilih duduk menepi dari hiruk pikuk dan keramaian manusia yang terasa hanya memberikan kepalsuan. Dan aku memilih untuk menyuguhkan diksi dalam aksara puisiku.

Aku bisa tenggelam dalam sepi, jika aku menginginkannya, karena ternyata duduk menepi dari kelelahan yang menyapa bisa menjadi kenyamanan tersendiri untuk diriku.

Menepi juga terkadang kebutuhan bagiku, mengistirahatkan diri dari luasnya warna-warni yang dunia berikan untukku.

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun