Akhirnya kau menikah. Kau melanjutkan hidupmu dengan perempuan pilihan orangtuamu. Kini kita terasa sangat asing.
Sekarang kau bebas dan bisa menjadi pria yang seutuhnya bersama perempuan itu. Berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersamanya, bahkan kau sudah leluasa menikmati anggur dan buah ranum yang terdapat di dalam tubuhnya. Dia akan melahirkan banyak keturunan untukmu.
Sekarang kau sudah menikah, sementara aku harus tahu diri untuk benar-benar melepasmu dan terpisahkan dari hatiku. Aku pun tak lagi berhak memikirkanmu. Walau sebenarnya, pernikahanmu akan menjadi kepedihan untuk hatiku. Tapi aku sadar, itu bukan menjadi kesalahanmu seutuhnya.
Aku juga telah mengambil keputusan, aku akan memaafkan dan menerima permintaan maafmu karena telah meninggalkanku. Aku berharap, tanpamu di duniaku aku akan tetap mendapatkan kebahagiaan. Dan aku percaya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H