Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihalmu Masih Saja Kembali ke Dalam Kepalaku

21 Oktober 2020   07:07 Diperbarui: 21 Oktober 2020   07:58 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wattpad.com/user/gadisturatea

Lima tahun lalu, dalam bulan yang ketiga, pada tanggal enam belas bulan itu, kesedihan meliputi aku.

Aku menerima keputusan, keputusan perpisahan tentang kisah asmara kita. Walau sulit, aku belajar melepaskan. Seperti aku belajar mencintaimu kala itu. Kala aku menjalani kisah asmara denganmu, masih teringat jelas dalam diriku itu adalah kisah pertamaku berkomitmen dengan seseorang. Itu tujuh tahun lalu, dalam bulan yang keduabelas, pada tanggal tigabelas.

Aku terluka, berduka bahkan juga membencimu, dan aku sudah berusaha membenahi luka dari perasaan duka juga benciku terhadap kepergianmu. Dengan sadar, aku menjatuhkan airmata. Airmataku adalah tanda, bahwa aku telah kehilanganmu untuk selamanya.

Waktu terus berganti, tidak ingat lagi itu pada tanggal, bulan dan tahun berapa, yang bisa kupastikan adalah aku sudah melepasmu dengan ikhlas.

Pada perjalanan hidup yang masih kulalui, bukan pernah aku sengaja mengingatmu, tapi memori tentangmu masih saja muncul di benakku. Aku ingin mendisiplin hatiku agar terbebas dari jendela kenanganmu, lagi-lagi aku gagal.

Sampai saat ini pun, perihalmu masih saja kembali ke dalam kepalaku. Dan kepalaku belum juga siap amnesia terhadap dirimu sehingga masih saja mengizinknmu mengusik nalarku. Sudah terlalu banyak kenanganmu yang tercatat di sejarah hidupku.

Aku tahu, ternyata melepaskanmu jauh lebih mudah dari pada melupakanmu.

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun