Aku menyukai kisahku berselimut kata, beranjak dari huruf yang satu kepada huruf yang lain. Aku juga suka berada dalam lahan imajinasi, berselancar mencari ramuan diksi yang kuinginkan
Di halaman aksara puisikuku, tumbuh banyak cerita yang membutuhkan asupan kata-kata. Dan terkadang yang tertulis dalam aksara puisiku adalah karena aku mengarangnya, berimajinasi di dalamnya
Kunyalahkan diksi di dalam karangan puisiku. Mengarang adalah hal yang menyenangkan perasaanku, karena mengarang tak membuatku kehilangan cahaya pada puisi-puisiku. Dengan mengarang, aku mendapatkan kebebasan dalam berpuisi
Akulah sang pengarang, pengarang puisi yang mencintai warnamu. Warnamu yang begitu indah. Mengarang puisi adalah bagian sejarah di hidupku. Sebab bagiku, puisi yang lahir karena hasil mengarang tidak menyatakan bahwa itu puisi yang bisu dan tak bermakna
Cat: ditulis atas pesanan pak I Ketut Suweca
***
Lusy Mariana Pasaribu
[Rantauprapat, 31 Juli 2020]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H