Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Pengarang

4 Agustus 2020   07:07 Diperbarui: 4 Agustus 2020   09:19 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku menyukai kisahku berselimut kata, beranjak dari huruf yang satu kepada huruf yang lain. Aku juga suka berada dalam lahan imajinasi, berselancar mencari ramuan diksi yang kuinginkan

Di halaman aksara puisikuku, tumbuh banyak cerita yang membutuhkan asupan kata-kata. Dan terkadang yang tertulis dalam aksara puisiku adalah karena aku mengarangnya, berimajinasi di dalamnya

Kunyalahkan diksi di dalam karangan puisiku. Mengarang adalah hal yang menyenangkan perasaanku, karena mengarang tak membuatku kehilangan cahaya pada puisi-puisiku. Dengan mengarang, aku mendapatkan kebebasan dalam berpuisi

Akulah sang pengarang, pengarang puisi yang mencintai warnamu. Warnamu yang begitu indah. Mengarang puisi adalah bagian sejarah di hidupku. Sebab bagiku, puisi yang lahir karena hasil mengarang tidak menyatakan bahwa itu puisi yang bisu dan tak bermakna

Cat: ditulis atas pesanan pak I Ketut Suweca

***
Lusy Mariana Pasaribu

[Rantauprapat, 31 Juli 2020]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun