Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menikah, Tidak Menjadi Bagian Hidup Setiap Orang

16 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 16 Januari 2021   07:36 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dunia pernikahan pasti penuh warna, baik suka maupun duka. Menikah pun harus siap berbagi dengan seseorang yang telah dipilih untuk menjadi teman hidup. Berani menikah, harus berani berkomitmen seumur hidup dengan orang lain. Karena menikah adalah sesuatu yang dapat mengikat diri.

Ada yang mengatakan dunia pernikahan adalah dunia yang indah. Ada pula yang mengatakan sebaliknya. Tapi setiap orang yang sudah menikah, harusnya mensyukuri dan menjaga dunia pernikahannya dengan baik. Karena pernikahan adalah berkat yang Tuhan berikan.

Dalam perjalanan hidup ini, tidak setiap orang mendapatkan berkat untuk menikah. Ya, itu adalah fakta.

Kenapa saya katakan begitu?. Apa yang menyebabkan kalau menikah tidak menjadi bagian hidup setiap orang?

1. Seseorang itu sendiri yang memutuskan untuk tidak menikah. Seseorang yang meyakini bahwa dengan melajang hidupnya akan lebih berdampak dan bermanfaat untuk dirinya, untuk orang lain, dan untuk Tuhan

2. Seseorang itu tidak bisa menikah karena faktor disabilitas fisik yang melekat dalam dirinya. Walau ada juga yang mengalami hal ini, seseorang tetap menikah. Tapi ini tidak berlaku pada setiap orang yang mengalami disabilitas. Menikah adalah impian bagi perempuan atau laki-laki, tapi karena keterbatasan fisik, bisa dan sangat bisa pernikahan itu tidak teraih dalam hidup perempuan dan laki-laki yang memiliki keterbatasan fisik.

3. Tekanan orang sekitar, mungkinkah seseorang yang tertekan bisa tidak menikah. Sangat mungkin, karena ada seseorang yang sangat ingin menikah tapi tidak juga menikah, karena ada ketakutan dalam dirinya. Takut akan gagal dan tidak mampu membina rumah tangganya. Keadaan yang dilihatnya, lebih berkuasa dalam dirinya. Keadaan yang mendorong seseorang itu menyakini bahwa pernikahan bukan bagian hidupnya.

Ketika pernikahan bukan menjadi bagian hidup setiap orang. Orang itu mau tak mau harus menjalani hidup dengan penerimaan dan keikhlasan.

Bagi saya pribadi, pernikahan adalah karunia Tuhan yang harus dan sangat harus dijaga, disyukuri dalam hidup. Saya pun berdoa pada Tuhan, akan ada seseorang yang hadir dan menjadi teman hidup saya. Amin

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun