Maaf membuatmu tak nyaman atas sikapku, aku terlalu egois dan kaku menterjemahkan beberapa hal
Aku pun dengan rela melakukan kesalahan pada banyak hati, menjerumuskanku diriku pada gelap yang buatku alami kegersangan dan kehampaan
Kau tak rela melihatku layu dan mengalami kehancuran. Kau berlari menghampiriku, membawa nutrisi yang benar untuk jiwaku. Memberiku pencerahan dan menyadarkanku, kau juga memberi sentuhan yang benar padaku. Hingga akhirnya, aku merasakan kebenaran di lautan hati hingga nalarku
Kau masih sahabatku, itu yang kau ucapkan padaku
Beruntung dan bahagianya aku memiliki sahabat sepertimu. Kau menjelma menjadi penolong di fragmen hidupku
Terima kasih masih menantiku di beranda hatimu, sahabatku
***
Lusy Mariana Pasaribu
[22.06.2020, 18:57 WIB]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H