Kau sengaja melukainya, mengintai dengan caramu
Melaksanakan pesan untuk membuatnya hancur
Lantas, kenapa kau berdusta dengan berkata kau tidak sengaja. Sungguh itu kebohongan besar
Apa yang telah kau lakukan, sungguh menyusahkan hidupnya
Mungkin jantungnya masih berdegub, kala serpihan luka dari kejadian itu terbayang
Bahkan sangat mungkin, ia tak akan bisa melupakannya, walau berusaha untuk baik-baik saja
Kekecewaan dan amarah telah menindih juga menimpanya
Lalu, keadilan macam apa sebenarnya yang akan diterima olehnya?
Karena harapan yang ia miliki untuk menuai keadilan, telah terkoyak
Kekuatan dari pasal-pasal keadilan tak didapatkannya, sebab kejujuran dan keadilan telah menyelinap di antara hati sang penguasa
***
Lusy Mariana Pasaribu
[14.06.20, 16:07 WIB]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H