Terjalin untaian manis di antara hati kita, walau gerbang jarak menjadi batas kisah kita. Merenggut kuantitas kebersamaan, dan terkadang rindu yang mengusik harus disenyapkan. Ada pula amarah yang sulit diredam, disaksikan kabut-kabut nan gulita, ada kecemburuan yang timbul dari hati
Aku pernah merasa kehilangan, diliputi kebimbangan. Berpura-pura tegar, agar terlihat baik-baik saja
Namun, kau adalah salah satu alasan bagiku untuk tetap bahagia. Bagaimana tidak? Kau seseorang yang mengasihiku. Di dunia yang mengharu biru, kau seseorang yang kuharapkan untuk berbagi beban hidup dan melangkah bersama menjalani hidup kedepannya
Di antara kesibukanmu, kau tak pernah berhenti merakit mimpi indah untuk kisah cinta kita
Akhirnya teras waktu membawa berita baik untukku. Setelah penantian yang cukup lama, semesta mengizinkan terjadi perjumpaan denganmu
Aku termangu
Saat kau membisikkan sesuatu dengan perlahan padaku : kau mengatakan rasa cinta yang telah lama kunantikan. MENIKAHLAH DENGANKU. Seketika, aku merasa ada rona pelangi yang berbinar dalam bilik-bilik hatiku
Kebahagiaan yang berlimpah menyelimuti ruang-ruang dalam hatiku. Sungguh, aku akan menunggu waktu itu. Waktu dimana kita naik ke pelaminan dan status lajang di antara kita akan berubah
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H