Biarlah rasa sakit ini aku rasakan sendiri. Menyimpan kenanganmu di perjalanan hidupku. Sebab aku tahu, kau tak akan pernah kembali
Di sudut hati yang terdalam, sepenuh hati: aku mencintaimu, kekasihku. Kubiarkan air mata menetes. Aku kehilangan, kau pamit untuk pergi dariku selamanya, biarkanlah aku tetap bersamamu.
Jejakmu akan melebur dalam dinding hati. Aroma dari semerbak cintamu yang tertinggal akan mengitari sukmaku.
Sungguh, kita telah berakhir dan aku menjelma pada kesunyian
Kau tak akan pernah tahu, apa yang jauh lebih sakit
Menahan rasa sakit tapi masih bisa mengingat kenanganmu atau melupakanmu dan tak merasakan sakit
Pertanyaan yang sulit, namun aku memiliki jawabnya, aku memilih terluka karena menahan rasa sakit tapi masih bisa mengingatmu
Kau itu spektrum yang bergelora dalam komponen hidupku
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H