Dan untuk kedua kalinya saya mengalami hal serupa:
Tanggal 4 Juni 2020, saya menayangkan artikel puisi. Beberapa menit berlalu, artikel puisi itu menjadi artikel pilihan dan saya bagikan linknya di WA. Dan hal yang rumit terjadi, artikel fiksi itu batal menjadi artikel pilihan. Dan saya memutuskan untuk menghapus artikel puisi itu dari platform blog K.
Entah apa yang merasuki pihak K, Â saya pun tidak tahu jawabannya. Saya memilih berdamai dengan keadaan dan tidak lagi berprasangka buruk terhadap pihak K. Karena pihak K memiliki hak mutlak atas seluruh tulisan yang sudah ditayangkan.
Mungkin, ada juga warga Kompasiana yang mengalami hal serupa. Hingga kers berprasangka buruk terhadap pihak K, entahlah.
Pada akhirnya, apa pun yang akan saya alami ke depannya. Baik di dunia nyata atau maya. Sedapat mungkin saya akan mengontrol diri dan hati, dan tak membiarkan prasangka buruk bertahta dalam hati saya.
Karena bersama K, banyak cerita dan kisah menyenangkan yang saya alami, ada pula hal yang menginspirasi terjadi dalam hidup saya. Jadi 2 kekeliruan yang pernah saya alami, tak akan membuat saya selalu berprasangka buruk terhadap pihak K.
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H