Saat aku alami kehilangan. Berada dalam kerumunan nestapa dan tersesat di hutan kehancuran hati
Pedih yang terasa buat linangan air mataku jatuh
Aku mengungkapkannya lewat puisi yang kutuliskan, bersyukur untuk abjad yang masih setia mempersembahkan warnanya bagiku
Â
Hadirnya abjad dalam coretan-coretan puisiku mampu menenangkanku dan bagiku puisiku memiliki banyak kebaikan. Melalui puisi, senyumku kembali merekah dengan indah
Kebaikan puisi lah yang membawaku lepas dari kisah buramku
***
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H