Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pintu Perasaan

22 Mei 2020   08:09 Diperbarui: 2 Juli 2020   23:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak kehancuran hati yang kualami kala itu
Hatiku berlumut, tak terawat dan dipenuhi lumput liar
Hanya kenestapaan yang lalu lalang di zona hatiku
Lama pintu perasaanku tertutup

Dalam doa dan harapan, aku ingin suatu hari sepasang mata akan menyapaku dengan cahayanya
Mengetuk perasaanku untuk masuk di dalamnya

Dan ya, saat itu akhirnya tiba
Ada seseorang yang datang, mengtuk pintu hatiku
Ia berhasil membuatku membuka perasaan dan awal kisahku dengannya dimulai

Karenanya, aku kembali merasakan cinta
Padanya aku ingin mengarungi masa depan berdua
Pun di hari-hariku ke depan ia dan aku akan saling melengkapi
Sungguh, bersamanya aku menyadari tentang perasaan bahagia: sebab aku ingin tinggal dalam lembah hatinya

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun