Aku pernah menyerah perihal mencintai karena terperdaya dan bersekutu pada luka yang teramat
Empat tahun lamanya aku menutup diri, memutuskan untuk berhenti mempercayai romansa asmara
Aku diselubungi ketakutan akan bayang-bayang penghianatan
Perlahan, semua paradigma itu berubah Kehadiranmu di perjalanan hariku menggugurkan kebekuan dalam hatiku
Kau mengisi ruang dalam hatiku dengan kesabaran, menghantarkan irama kesadaran dan kedamaian bagiku
Mengajariku untuk memaafkan dan tak lagi menyimpan luka serta kegelapan di hati
Kini, sudah sembilan bulan lebih tiga belas hari kau menemani perjalanan waktuku. Buatku merasakan nada-nada keindahan saat bersamamu, kembali kau tumbuhkan cahaya cinta dalam hidupku
Kedewasaan dan kebaikan hatimu ketika memperlakukanku buat hatiku terjerat dalam cintamu
Aku tersanjung dicintai olehmu, ada air mata sukacita yang tumpah di halaman hatiku karena bisa bertemu dirimu
***
Rantauprapat, 16 Juni 2019
Lusy Mariana Pasaribu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H