Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Purnama Terakhir Bersamamu

17 Mei 2019   21:10 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:44 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama asa, hatiku pernah tertuju padamu
Melangitkan doa demi doa untuk melewati perjalanan hidup denganmu

Semua harapan itu sirna, bunga bunga cinta yang bergelora itu berguguran
Harapan harapan itu retak dan tenggelam dalam lautan perpisahan

Ratusan malam yang pernah menggenapkanku pada cinta, harus kulepaskan dan pergi dari duniaku
Meninggalkan kerumitan yang sulit terdefenisikan olehku

Ternyata, purnama yang bersinar malam itu menjadi purnama terakhir yang kunikmati bersamamu
Skenario semesta yang tak berpihak pada warna cinta kita

Kini ketika purnama kembali hadir, aku tak lagi dapat melihat senyuman dan raut wajahmu
Sebab kisah kita telah sirna dan berakhir, namun butir butir gelombang kerinduan akanmu masih menjalari hatiku

Aku pun tak pernah membencimu, karena perihal mencintai tak ada yang bisa memaksakan. Aku tahu perjalanan hatiku pernah merasakan keindahan ketika bersamamu dan aku menikmati kenangan yang terjalin bersamamu

@lmp

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun