Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Roda Hidup Sang Buruh

1 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 1 Mei 2019   13:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roda hidup yang dijalani sang buruh penuh perjuangan
Dibalik kebutuhan yang ingin dicapai, ada kenyamanan yang terus terkikis
Walau selalu diselimuti keringat, sang buruh akan terus bekerja keras untuk menyenangkan keluarganya

Sang buruh tak pernah kalah terhadap masalah yang datang di hidupnya
Selalu ada semangat juang dalam jiwanya
Sang buruh akan terus mensyukuri keberadaan hidupnya dengan jerih payah yang didapatkan

Hembusan angin keletihan tak akan ia hiraukan
Ia akan terus bekerja keras untuk menjadi penopang hidup bagi keluarganya
Sang buruh tak boleh mengeluh terhadap derita dan luka hidup yang diterimanya

Roda hidup sang buruh penuh dengan warna hitam dan putih
Sang buruh akan terus meneduhkan hatinya dalam kedamaian, ketika melihat senyuman di wajah keluarganya
Sang buruh itu sosok pahlawan yang berharga dalam perjalanan hidup keluarganya

Catatan: Hariburuh
01 Mei 2019

@lmp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun