Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepalsuan Cinta

18 April 2019   21:02 Diperbarui: 20 April 2019   12:56 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah, kau jadi pelita di hatiku
Bersinar dan terpancar dengan sangat indah
Duniaku penuh aroma kebahagiaan karenamu
Membuat perasaanku riang gembira

Hingga aku menyadari tentang sesuatu perihal dirimu
Kau hanya menyajikan kepalsuan bagiku
Cinta palsumu itu menyakitkan perasaanku
Menggores hatiku dengan lara yang teramat dalam

Aku pernah teronggok pada kehancuran karenamu
Butir butir air mata mengalir dan melahap diriku
Bunga cintamu yang pernah merajai hatiku, ku biarkan lenyap dan terbuang
Karena aku takut, hatiku dipenuhi cinta palsu

Tanpamu di sisiku akan terasa berat bagiku. Namun,  seseorang sepertimu harus kulupakan
Sebab hadirmu hanya merajut luka hati yang membawa kepedihan bagiku
Aku akan berjuang tuk hempaskan bayang bayang dirimu dari hati dan nalarku

@lmp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun