Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Semesta Asmara

28 Maret 2019   19:15 Diperbarui: 28 Maret 2019   19:39 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banyak perasaan terpancar dan terbingkai dalam satu kanvas kehidupan
Semesta asmara yang penuh rasa, di lantunkan dalam syair syair romantisme

Semesta asmara adalah cerita dari bingkai perasan, yang mempertemukan rindu dan cinta
Menghadirkan kisah kisah yang bergelora pada samudera hati
Ia tak selalu penuh ratap kepekatan

Semesta asmara juga kadang kala menghadirkan kepingan kepingan kepuraan puraan, karena hanya memberikan perasaan semu yang penuh ilusi semata
Ia pun pada akhirnya akan bicara, menyatakan suara kebenaran yang menghunjam perasaan
Menghadirkan kesedihan dan murka yang dahsyat, kala hati saling menyakiti

Semesta asmara adalah perjalanan mengarungi kehidupan bersama waktu
Warnai semesta asmara yang ada dengan warna warni yang tak merusak hati dan pikiran

@lmp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun