Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan yang Bersembunyi di Balik Puisi

28 Maret 2019   05:30 Diperbarui: 28 Maret 2019   06:27 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan itu diam membisu tanpa kata
Membiarkan dimensi waktunya termakan kesepian
Perjalanan kehidupannya penuh pasang surut, dan membuatnya terkikis dari penerimaan

Perempuan itu tak punya keberanian hati untuk berdamai dengan keadaannya
Ia memilih menyerahkan diri pada kesendirian
Ingin berlari jauh, menghempaskan derita hatinya namun tak ada tujuan dalam hidup

Perempuan itu menyembunyikan luka luka hatinya ada di dalam bait bait puisinya
Ia tak lagi mampu bersuara
Hanya derai air mata yang mengalir dan tangisnya ia tahan seorang diri dalam diam dan ia uraikan ke dalam tulisan puisinya

Perempuan itu juga bersembunyi dari kenyataan hidup dan membiarkan lubang hatinya di penuhi deretan diksi diksi yang akan menemani perjalanan hidupnya

@lmp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun