Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Hati yang Mengharu Biru

25 Maret 2019   19:00 Diperbarui: 25 Maret 2019   19:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau bilang, kau cinta aku. Menerima keberadaanku seutuhnya
Aku merasa bahagia dan dicintai

Kau hadir di perjalanan hatiku yang beku. Mengetuk pintu hatiku yang lama tertutup
Membuat senyum yang telah lama pudar kembali merekah

Bersamamu,  aku seperti bintang. Bintang yang menjadi penerang bagi hatimu
Suasana hatiku tak lagi kosong, sebab relung hatiku dipenuhi bunga bunga asmara

Hingga nestapa hadir dan bermuara di hatiku. Karena jarak dan waktu yang tak bisa dikalahkan. Gelombang kesepian tumpah dalam diriku, menghantarkanku pada rasa sedih

Perekat cinta yang pernah bertebaran menjadi pupus. Sauh cinta yang pernah terjalin indah sudah menjauh dan tak lagi terengkuh oleh hatiku

Aku tak bisa menghindari kegetiran dan kepedihan yang menjangkit perasaanku
Warna warni dari puisi cinta yang pernah diungkapkan kini hanya menjadi kenangan

@lmp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun