Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Seirama

5 November 2018   10:37 Diperbarui: 9 Agustus 2021   00:16 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deruan nafas nya punya frekuensi begitu tinggi hingga terdengar jelas memekik telinga
Dari deruan nafasnya kemudian terlihat sekilas parasnya yang timbulkan senyum untukku
Mulai berkata dan bercerita, dari deruan nafas juga parasnya akhirnya ada ucap kata yang terlontar
bahwa TAK SEIRAMA dalam puisi

Tak jadi hambar
Tak jadi masalah
Tak jadi kerumitan

Tak seirima bisa sekata
Tak seirama bisa bercengkerama
Tak seirama bisa berbagi dalam kilauan komunikasi dengan membuka diri

Ada yang menciut
Ada yang mencuat
Ada kisah yang berlalu ada kisah yang hadir

Tak seirama bukan berarti tak ada keindahan yang terasa
Tak seirama bukan berarti tak bisa bersemi
Tak seirama bukan berarti tak ada rasa bahagia

Mendengar deruan nafasmu
Melihat sekilas parasmu
Menikmati waktu bicara denganmu
adalah hal baru yang jadi cerita di puisiku

***

Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun