Deruan nafas nya punya frekuensi begitu tinggi hingga terdengar jelas memekik telinga
Dari deruan nafasnya kemudian terlihat sekilas parasnya yang timbulkan senyum untukku
Mulai berkata dan bercerita, dari deruan nafas juga parasnya akhirnya ada ucap kata yang terlontar
bahwa TAK SEIRAMA dalam puisi
Tak jadi hambar
Tak jadi masalah
Tak jadi kerumitan
Tak seirima bisa sekata
Tak seirama bisa bercengkerama
Tak seirama bisa berbagi dalam kilauan komunikasi dengan membuka diri
Ada yang menciut
Ada yang mencuat
Ada kisah yang berlalu ada kisah yang hadir
Tak seirama bukan berarti tak ada keindahan yang terasa
Tak seirama bukan berarti tak bisa bersemi
Tak seirama bukan berarti tak ada rasa bahagia
Mendengar deruan nafasmu
Melihat sekilas parasmu
Menikmati waktu bicara denganmu
adalah hal baru yang jadi cerita di puisiku
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H