Deras bulir bulir hujan berlomba menyentuh bumi
Gemuruh riuh pecahkan malam sunyiÂ
Hadirkan dingin nan menggigit belulang
Malam pekat selimuti keping hati seonggok tubuh lunglai dilusuh tikarÂ
Disisa usiamu, ku tahu kau tak hendak menyerah
Merangkuli buah hatimu walau mereka tiada menyadari
Mendobrak rintang jalan yang kelak mereka lalui
Membentengi  mereka sedari  meranum bayi
Walau dunia tiada perduli, namun untai doamu menembus surgawi
Aroma hujan yang tak karuan membawamu bangkit duduk dari peraduan
Membayang getirnya lalui perjuangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!