Mohon tunggu...
lusty hamidah
lusty hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai?

yeoboseo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Pengasuhan Tradisional: Antara Warisan Budaya dan Tantangan Modern

5 Desember 2024   21:48 Diperbarui: 5 Desember 2024   22:46 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengasuhan tradisional adalah metode perawatan dan pendidikan anak yang diwariskan melalui generasi dalam berbagai masyarakat. Metode ini mencerminkan kompleksitas nilai-nilai budaya, norma sosial, dan struktur keluarga. Meskipun kaya akan tradisi moral dan etika, pengasuhan tradisional menghadapi tantangan untuk tetap relevan di era modern yang menuntut pendekatan lebih sensitif terhadap kebutuhan psikologis anak.

Dalam konteks sosial budaya, pengasuhan tradisional bukan hanya cara mendidik anak, tetapi juga mekanisme penting untuk mentransfer nilai-nilai dan identitas budaya antar generasi. Keluarga besar, seperti kakek, nenek, dan kerabat lainnya, memainkan peran sentral dalam proses pengasuhan ini, menciptakan lingkungan pembelajaran sosial dan emosional yang kaya bagi anak-anak.

Namun, ada kelemahan dalam pengasuhan tradisional yang perlu diperhatikan. Metode disiplin yang sering melibatkan hukuman fisik dan verbal bisa berdampak traumatis pada perkembangan psikologis anak, berisiko menyebabkan rendahnya kepercayaan diri, gangguan perilaku, dan kesulitan dalam hubungan sosial.

Selain itu, pengabaian terhadap kesehatan mental anak menjadi masalah. Pengasuhan tradisional sering fokus pada pemenuhan kebutuhan fisik dasar dan mengabaikan kebutuhan psikologis yang kompleks. Komunikasi satu arah, metode disiplin kaku, dan minimnya perhatian terhadap ekspresi emosional anak dapat menyebabkan gangguan mental, kecemasan, dan kesulitan berinteraksi jangka panjang.

Di era modern, orang tua diharapkan menemukan keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai positif dari pengasuhan tradisional dan mengadopsi pendekatan yang lebih responsif terhadap perkembangan holistik anak. Ini melibatkan kesadaran akan pentingnya komunikasi terbuka, dukungan emosional, dan metode disiplin positif yang menghormati individualitas anak.

Kesimpulannya, pengasuhan tradisional bukanlah model yang usang, melainkan praktik yang perlu terus dievaluasi dan disempurnakan. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan psikologis anak dan komitmen untuk menciptakan lingkungan pengasuhan yang positif, kita dapat mengintegrasikan kebijaksanaan budaya dengan pendekatan modern yang lebih manusiawi.

Artikel ini menawarkan perspektif komprehensif tentang pengasuhan tradisional, mendorong orang tua dan pendidik untuk menilai dan menyesuaikan praktik pengasuhan agar sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun