Quarter Life Crisis (QLC) merupakaan suatu kondisi psikologi yang dialami pada kurun usia 20-3oan ketika sedang dalam proses masa pencarian jati diri. Keadaan yang dimaksud adalah keadaan di mana keterlibatan kecemasan atas arah dan kualitas hidup. QLC muncul dengan berbagai sebab yang diantaranya seperti, situasi di dalam diri sendiri yang merasa belum mengenal diri sendiri, atmosfer yang semakin kompetitif dengan rekan sebaya dan tuntutan lingkungan yang semakin kompleks pada era modern ini.
Lalu, apa saja sih tanda-tanda yang mengindikasinya?
1. Sering mempertanyakan hidup
Sering mempertanyakan hidup dapat membuat seseorang menjadi sangat cemas dan bimbang dengan keputusan yang akan diambil.
2. Terlalu cemas dengan masa depan
Kurun usia 20 hingga 30-an memang sangat rentan dengan kecemasan terkait dengan masa depan. Berlomba dengan rekan sebaya untuk menjadi yang terbaik demi meraih masa depan yang cerah.
3. Sangat serius dalam mengerjakan sesuatu
Tidak bisa lagi merasa santai dalam mengerjakan sesuatu, merasa harus segera menuntaskan tugas/target agar tidak tertinggal dengan rekan sebaya dan teropsesi untuk mencapai hasil yang terbaik.
4. Tak sependapat dengan orang tua
Perbedaan pendapat dengan orang tua seringkali menyebabkan kecemasan, antara harus mengikuti keputusan orang tua atau konsisten dengan keputusan sendiri.
5. Sibuk memikirkan jodoh
Menyadari bahwa pada usia 20 hingga 30-an sudah bukan lagi masanya untuk bermain-main terkait dengan jodoh. Seringkali pertanyaan sederhana tentang jodoh mengakibatkan kecemasan itu muncul.
QLC bukanlah suatu hal yang seharusnya ditakuti. Melainkan harus kita pahami sehingga kita dapat melaluinya. Mengontrol pikiran, menerima kenyataan dan selalu positif thinking dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H