Mohon tunggu...
Lussy Riyan
Lussy Riyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Topik konten yang saya lihat, baca dan dengar biasanya tentang hal-hal yang menarik, isu-isu terkini, dan yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Alpha? Inilah Tantangan Pendidikannya

24 Juni 2024   15:59 Diperbarui: 24 Juni 2024   16:15 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian tahu nggak sih, apa sebenarnya generasi Alpha itu? Generasi Alpha ini merupakan istilah yang mungkin masih terdengar asing oleh banyak orang. Generasi ini adalah generasi baru yang baru muncul, tumbuh dan berkembang di dunia ini. Mereka adalah generasi pertama yang lahir pada abad ke-21 dengan rentang tahun kelahiran sekitar tahun 2010 sampai 2025. Meskipun masih sangat muda generasi ini memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan dunia untuk lebih maju dan berkembang.

Generasi Alpha yang lahir setelah tahun 2010 banyak menghadapi tantangan-tantangan pendidikan yang sangat unik karena mereka tumbuh dan besar dalam lingkungan yang serba digital dan terhubung secara global. Mereka adalah generasi yang paling melek teknologi dan sudah terhubung dengan internet sejak lahir. Namun, dengan banyaknya keunggulan-keunggulan tersebut juga terdapat tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan bagi generasi ini jadi semakin kompleks. Berikut ini beberapa tantangan utama yang dihadapi generasi alpha dalam pendidikan:

1. Kurangnya interaksi sosial secara langsung 

Generasi alpha tumbuh besar dengan banyak kemajuan teknologi yang dapat mengakses  banyak informasi dan media sosial oleh karena itu, penggunaan gadget yang terlalu sering dan berlebihan sering kali menggantikan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk berinteraksi sosial tatap muka pada orang lain. Karena kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung dan membangun hubungan interpersonal sangat penting bagi perkembangan emosional dan sosial anak. Maka sistem pendidikan perlu menciptakan lebih banyak kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi secara langsung hal ini bisa dilakukan dengan cara melalui kegiatan di dalam kelas maupun di luar kelas agar bisa membangun keterampilan sosial yang kuat.

2. Penggunaan teknologi yang tidak terkontrol 

Generasi alpha hidup di lingkungan yang sangat dipengaruhi oleh teknologi digital yang sangat berkembang. Misal dari mainan sampai proses belajar mengajar hampir semua aspek kehidupan mereka di integrasi dan di dominasi dengan perangkat digital. Sementara sekarang teknologi banyak memberikan akses tak terbatas pada informasi dan pembelajaran sehingga ada ke khawatiran bisa terjadi ketergantung yang berlebihan dan bisa mengurangi kemampuan berpikir kritis, kesehatan mental dan kreativitas. Jadi pendidikan harus menemukan keseimbangan antara memanfaatkan teknologi dan memastikan bahwa anak-anak harus tetap mengembangkan kemampuan berpikir  secara mandiri. 

3. Adanya kesenjangan digital 

Walaupun generasi ini dikenal sebagai digital native tapi sebenarnya tidak semua anak memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital terutama daerah tertinggal di indonesia. Sebagai contoh yaitu kesenjangan digital antara anak-anak di kota besar dan daerah terpencil atau antara keluarga dengan latar belakang ekonomi yang berbeda hal ini bisa menjadi salah satu faktor penghambat kesempatan untuk belajar mereka. Maka Pemerintah dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk memastikan akses yang adil dan merata terhadap teknologi maupun internet serta menyediakan dukungan bagi mereka yang kurang beruntung agar semua anak khususnya di indonesia bisa merasakan keuntungan dan dampak yang positif karena berkembangnya teknologi digital seperti di zaman sekarang ini. 

4. Kurangnya pemahaman terhadap realitas dunia nyata 

Karena generasi ini sudah terbiasa dengan dunia digital jadi mereka kurang berpengalaman dalam pemahaman tentang realitas kehidupan dunia nyata seperti di lingkungan, masyarakat dan budaya. Maka pendidikan juga harus fokus pada pengembangan keterampilan yang selalu berhubungan di kehidupan nyata misalnya keterampilan berpikir kritis, kreativitas,  kolaborasi, dan pemecahan masalah. 

Nah, jadi dari tulisan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan di era generasi alpha banyak menghadapi tantangan-tantangan pendidikan yang unik dan sangat kompleks. Meskipun teknologi digital menawarkan peluang besar peluang besar penting bagi kita untuk mengatasi tantangan-tantangan ini ini dengan pendekatan holistik dan inklusif.  Kemudian pendidikan seharusnya tidak hanya fokus pada pencapaian akademis saja tapi pada perkembangan karakter, keterampilan sosial, pembentukan akhlak dan kesehatan mental pada siswa. Dengan begitu, kita dapat mempersiapkan generasi alpha ini untuk menjadi individu yang tangguh, kreatif dan siap menghadapi masa depan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun