6. Pengendali Erosi dan Pembangunan Lanskap
Dalam proyek pengendalian erosi, batu serpih sering dipakai untuk menjaga kestabilan tanah, terutama di daerah yang rawan longsor. Dengan menempatkan batu serpih di area yang rentan, dapat membantu mengurangi laju erosi tanah dan menjaga integritas struktur bangunan di sekitarnya. Selain itu, batu serpih dapat digunakan dalam pembangunan lanskap, seperti taman batu atau dinding penahan, memberikan nilai estetika sekaligus fungsional.
 7. Bahan Bakar Alternatif
Meskipun bukan penggunaannya yang paling umum dalam konstruksi, batu serpih juga dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Beberapa jenis batu serpih mengandung hidrokarbon yang dapat diekstrak dan digunakan sebagai bahan bakar. Meskipun ini lebih terkait dengan industri energi, pemanfaatan batu serpih dalam konteks energi dapat berdampak positif pada biaya operasional bangunan.
 8. Daur Ulang dan Keberlanjutan
Dalam konteks keberlanjutan, batu serpih dapat dianggap sebagai material yang ramah lingkungan. Proses pengambilan dan penggunaannya memiliki dampak yang lebih kecil terhadap lingkungan dibandingkan dengan beberapa bahan bangunan lainnya, seperti beton yang memerlukan proses produksi yang intensif energi. Dengan memanfaatkan batu serpih, para arsitek dan insinyur dapat berkontribusi pada praktik pembangunan yang lebih berkelanjutan.
 Kesimpulan
Secara keseluruhan, batu serpih menawarkan banyak kegunaan yang menjadikannya material yang berharga dalam industri konstruksi. Dari fondasi yang kuat hingga elemen estetis dalam desain interior dan eksterior, batu serpih dapat memenuhi berbagai kebutuhan dalam pembangunan. Dengan kemampuannya untuk berfungsi sebagai isolator, bahan pengisi, dan pengendali erosi, batu serpih juga membantu meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi bangunan. Oleh karena itu, pemanfaatan batu serpih dalam proyek konstruksi tidak hanya memberikan manfaat fungsional, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H