Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Kenali Tahapan Bermain untuk Anak

13 Maret 2018   06:48 Diperbarui: 13 Maret 2018   08:33 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: e-medis.blogspot.com

Masa awal kehidupan di dunia adalah masa anak yang disebut dengan Anak Usia Dini adalah anak yang masih mempunyai pemikiran yang konkrit dimana masa ini bisa berubah-ubah, anak usia dini memiliki karakteristik yang sesuai dengan usianya. dalam pemaham dan pengetahuan tentang bermain anak masih labil, dan dengan itu orang tua harus bisa memahaminya. Bermain diusia anak-anak disebut juga dengan belajar atau mencari sesuatu yang baru. Orang tua harus bisa menetapkan tempat bermain atau alat bermain untuk usia anak. Setiap bergantinya usia keinginan untuk bermain berbeda beda, karena di setiap usia anak ada tahapannya masing-masing. Seperti berikut:

Bayi-Toddler (0-2 tahun) yaitu Dalam usia ini disebut dengan Sensorik Motorik, karena berhubungan dengan ketreampilan motoriknya, usia ini adalah usia masih rentang terhadap apapun. Misalnya pada ketrampilan motorik, (bayi memainkan jari-jarinya, mengangkat kaki), memaksimalkan puncak inderanya (bayi mulai meraba-raba dengan menggunakan tangan atau kakinya), konsentrasi bermain hanya dengan mainannya sendiri.

Anak-anak awal (3-7 tahun) yaitu Dalam usia ini disebut dengan Pra Operasional, usia ini memasuki dunia pendidikan yang disebut PAUD/TK. Pada masa ini anak mulai menunjukan minat terhadap kegiatan yang disukainya, misalnya bermain bersama teman-temannya walaupun egosentrisnya masih belum dikendalikan.

Saling bertukar mainan dengan temanya(misal anak A bermain Puzzle dan anak B bermain bola, habis itu bergantian saling tukar mainan), sama-sama belajar dengan temanya utuk membuat peraturan(bermain peran, membagi tugas ke anak yang mengikuti permainan), sudah mampu membangun dan menciptakan sesuatu dengan benda(bermain balok, membentuk rumah-rumahan).

Sekolah dasar (8-11 tahun) yaitu  Usia ini disebut dengan Operasional Konkrit usia ini anak memasuki SD, dalam tahap ini anak sangat tertarik melakukan kegiatan menjelah dan berkreasi (biasanya usia ini anak sering berpetualang untuk mencari hal yang baru), mulai menyukai kegiatan bermain dengan angka (tebak angka), mulai menunjukan siapa dirinya(keahliannya, biasanya menunjukan sesuatu yang habis dikerjakannya), membangun konsep kerja sama (berkelompok dalam mengejarkan PR atau bermain).

Memasuki Remaja awal (12-18 tahun) yaitu Usia ini disebut dengan Operasional formal, dalam usia ini memasuki awal remaja dan tahapan bermain dengan permainan terstruktur, bermain dengan peraturan (misalnya, bermain olahraga), sudah memiliki rasa bersaing dan ingin menang untuk melakukan perlombaan atau permainannya. Usia ini sudah mulai terbentuk dan terlihat bagaimana orangtuanya mendidik dengan baik atau tidak baik.

Nah semua tahapan bermain untuk anak digolongkan termasuk teori menurut Piaget bahwa setiap anak mengemukakan 4 perkembangan yaitu sensorik motorik, pra operasional, operasional konkrit, Operasional formal.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun