Sudah 14 hari di bulan Januari tahun 2025 setelah tulisan ini ditulis. Saya ingin berbagi sedikit kisah tentang perjalanan di 2024 yang membuat banyak makna dalam hidup saya. Dimulai konflik dalam keluarga, mengasingkan diri dan sakit hati. Bangkit, mulai mengatur diri, finansial, dan juga hati. Mencoba menerima fakta bahwa kamu belum tentu berharga dimata orang yang kamu sayangi. Menurunkan ekspektasi terhadap apapun. Berhenti berharap terlalu jauh dan mencoba berfikir realistis. Memulai dengan double job yang luar biasa lelah sekali untuk dirasa. Kaya tidak, lelah iya. Sampai pada akhirnya memilih untuk berhenti dan fokus pada satu pekerjaan saja. Memulai kembali untuk menyelesaikan pendidikan yang sudah dirasa putus asa dalam pengerjaannya. Ditambah suasana hati yang keruh bak air sungai Mahakam. Tapi ada beberapa momen bahagia yang sulit dilupakan saat pengerjaan tersebut. Kekompakan empat sekawan yang rela mengambil izin kerja kurang lebih selama sebulan. Curi-curi waktu untuk main hp dalam kefokusan yang nyata. Sampai ingin menginap dalam gedung kampus namun tidak jadi karena tak dapat izin. Drama tidak tidur berhari hari dan mengejar tanda tangan dosen kesana kemari. Menginap dirumah teman untuk menghemat biaya skripsi. Terima kasih kepada temanku tersayang. Semoga allah membalas semua kebaikanmu sekeluarga. Hingga tiba waktunya mendaftar sidang dengan kondisi badan yang tidak ada istirahatnya. Kejadian lucu setelah mendaftarkan sidang kami semua tertidur lelap di lab konseling.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H