Tak terasa 2023 akan segera berakhir meninggalkan banyak catatan bersejarah yang tidak akan berulang. Apa yang terjadi akan menjadi Sejarah, yang akan dijalani akan menjadi catatan perencanaan dengan berbagai harapan.
Seperti halnya kehidupan terkadang akan yang berjalan sesuai perencanaan, kadang ada yang tidak sesuai bahkan kadang ada yang berjalan spontan tanpa perencanaan apapun.
Bahkan dalam kehidupan pribadi penulis tahun 2023, awal tahun dibuka dengan menikahkan anak ke tiga, sedangkan penutup akhir tahun menikahkan anak ke empat ditambah kehadiran cucu yang menambah semaraknya keluarga.
Kesibukan berkampanye adalah rutinitas yang mengisi hari-hari padat di tahun 2023, berjuang melalui parlemen adalah rutinitas yang diikuti setiap lima tahun sekali.
Semua keluarga tentu mempunyai catatan sendiri tentang perjalanan kehidupan dalam satu tahun ini. Â Pasang surut, sedih gembira, duka Bahagia silih ganti datang dan pergi. Â Semua kehidupan itu adalah anugrah yang diberikan oleh semesta untuk kita nikmati. Â Namun terkadang manusia terjebak pada lara yang menerpa.Â
Seperti kisah-kisah pilu yang mewarnai negara kita, dengan segala kesedihan, kedukaan, yang pada akhirnya berakhir tragis dengan aksi bunuh diri, atau bahkan pembunuhan masal terhadap darah daging sendiri.
Bunuh diri adalah hal yang patut disoroti, di Tengah budaya Masyarakat kita yang penuh dengan tata krama, budaya timur yang menjunjung tinggi rasa hormat dan kemuliaan, ternyata sudah ternodai oleh berbagai pengaruh luar yang menyebabkan mentalitas dan kejiwaan mudah tergoncang dan menurun.
Dalam mayoritas agama terbesar di negara kita disebutkan bahwa bunuh diri adalah perbuatan tercela yang seharusnya tidak dilakukan. Â Menjemput takdir kematian sebelum waktunya, menentang takdir kematian yang telah ditentukan. Â Karena seyogyanya hidup adalah perjuangan, dimulai dari terlahirnya kita dari buaian kandungan Rahim ibunda, menangis menyambut kerasnya dunia, saat itulah perjuangan di luar Rahim ibu telah dimulai.
Orangtua mengiringi dengan doa dan Latihan yang diberikan kepada anak sesuai usia, menghantarkan pada titik-titik tertentu saat anak harus dilepas sendiri menghadapi kerasnya dunia.
Agama dan nilai-nilai luhur budi pekerti adalah yang senantiasa mengiringi dari hari ke hari yang dilatih, dididik dan ditanamkan oleh orangtua tercinta, agar anak mampu menapaki dan memanaje hidupnya sendiri.