Mohon tunggu...
Syasha Lusiana
Syasha Lusiana Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku parenting CAHAYA DUNIA, Konselor, Motivator, Teacher

Pembelajar sepanjang hayat agar selalu memberi manfaat untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Remaja dalam Kungkungan Zaman (2)

1 Desember 2020   14:49 Diperbarui: 1 Desember 2020   16:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

" Dulu... dia anak yang menyenangkan, tapi semenjak kelas delapan ini, dia sangat berubah.... Mulai suka menyendiri, lebih suka di kamar, ketus, judes dan marah kalau diajak bicara, saya harus bagaimana ummiiii...."  Seorang Ibu mencurahkan permasalahannya.  

  " Anak saya, laki-laki... kok semakin kesini semakin tertutup ya.... Sekarang dia kelas sebelas, saya bingung membangun komunikasi dengannya, tapi kalau sama hape ketawa ketiwi...." 

Remaja, sosok imut penuh misteri, terkadang hidup menyendiri dalam dunianya sendiri.   Belum lagi difasilitasi oleh berbagai kecanggihan tekhnologi yang semakin membuatnya terlena. 

Terbukti dengan berbagai banyak aplikasi games, yang kelihatannya aman-aman saja, namun ternyata juga tidak sedikit yang membahayakan moral mereka.   Bila mereka sudah terjebak di dunia menyenangkan tapi membahayakan ini, maka mereka akan sulit untuk keluar, bahkan akan mencari pembenaran atas tindakannya.  

Seperti halnya pernah ada salahseorang ibu yang membuka info tentang games yang membahayakan  di salahsatu media social.  Ibu ini pun dibully rame-rame oleh para remaja pengguna game tersebut, yang notabene usia SD sampai SMA, usia seukuran anak-anak si ibu ini.    Adab, akhlak dan etika seolah hilang dari mereka, tak ada rasa sungkan terhadap yang lebih tua. 

Remaja, dengan segala pertumbuhan dan perkembangannya yang istimewa sebetulnya adalah generasi potensial untuk berperan dalam perkembangan dunia menjadi lebih berkualitas. 

Menurut Howard Gardner dalam Multiple Intelegences, setiap anak punya potensi untuk berkembang karena ada 9 jenis kecerdasan.  Kecerdasan bukan hanya pada matematika saja, tinggal bagaimana peran orangtua dan pendidik membantu mereka meraih sukses (buku Cahaya Dunia, hal 112 karya penulis, Syasha Lusiana). 

Hal yang harus diyakini orangtua adalah bahwa semua anak dan remaja adalah hebat , Allah anugrahkan mereka berbagai potensi, yang siap untuk dikembangkan.   

Yang kemudian menjadi permasalahan adalah karena orangtua dan pendidik kadang kurang memahami dunia remaja.  Sehingga kesulitan untuk mengembangkan potensi mereka.  

Sedangkan remajanya itu sendiri punya kesulitan untuk mengenali potensinya. 

Dengan mengenali sedikit ciri-ciri umum mereka mungkin akan sedikit membantu orangtua memahami mereka : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun