Mohon tunggu...
Lusiana Farista
Lusiana Farista Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

aku mahasiswa ilmu komunikasi unikom, semoga artikel aku bermanfaat buat kalian yachh lafff

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kisah inspiratif di balik Metodologi Coffee Dari Kegagalan Di Mata Kuliah Metode Penelitian, menemukan passion di Coffee Shop

15 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 18 Oktober 2024   15:57 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Lusyana

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya, namun bagaimana cara kita bangkit dari kegagalan tersebut adalah kunci yang membedakan mereka yang berhasil dari yang menyerah, Salah satunya yaitu Zulfikar siddiq atau yang biasa disapa Ijul. Mahasiswa yang bangkit dari kegagalan Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan bangkit dengan membuka coffeeshop.

Zulfikar Siddiq memulai usahanya Pada tahun 2019,ketika itu sedang mengikuti mata kuliah metodologi penelitian dan judulnya di tolak sehingga harus mengulang di tahun depan. Karena merasa tidak ada kegiatan maka saat itu sedang mulai trend coffee lewat film filosofi kopi dan naiknya kopi tuku. Sehingga Zulfikar siddiq tertarik untuk mempelajari dunia kopi sebagai pelarian dari kegagalan di mata kuliah metodologi penelitian. Lama kelamaan dari sekedar cuma pelarian malah jadi ketagihan. Akhirnya memulai mencoba ikut masuk ke industri kopi ini dengan membuat brand Metodologi Coffee yang diberi nama sesuai dengan mata kuliah yang  pernah gagal, agar menjadi pengingat bahwa bisnis coffeeshop ini pengingat bahwa kegagalan akademis tidak harus menjadi akhir dari segalanya, tetapi justru awal dari perjalanan baru yang lebih bermakna.

Zulfikar memilih usaha coffeeshop karena datang dari kecintaan  terhadap kopi dan pengalaman yang di alami saat mengunjungi berbagai coffee shop. melihat potensi untuk menciptakan tempat yang tidak hanya menyajikan kopi berkualitas, tetapi juga membangun sebuah tempat untuk komunitas. Selain itu, “saya ingin memberikan pengalaman unik kepada pelanggan, tempat di mana mereka bisa bersantai, bekerja, atau berkumpul dengan teman. Kombinasi antara passion, kreativitas, dan keinginan untuk menciptakan ruang yang berarti bagi orang lain menjadi motivasi utama untuk memulai bisnis coffeeshop”. Ujar pemilik Coffeshop Metodologi coffee Zulfikar Siddiq

 setiap cangkir kopi melalui Metodologi Coffee, Zulfikar ingin menyampaikan pesan bahwa setiap kegagalan bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan, asalkan kita mampu melihatnya sebagai peluang.

sumber gambar : Lusyana
sumber gambar : Lusyana

Kini, Metodologi Coffee telah menjadi bagian penting dari perjalanan hidup Zulfikar. “Dari kegagalan di ruang kelas, saya menemukan jalan baru yang menghubungkan passion, kreativitas, dan peluang untuk membangun sesuatu yang bermakna” Ujar Zulfikar, kisah ini bisa menginspirasi orang lain untuk bangkit dari kegagalan mereka dan menemukan potensi tersembunyi yang mungkin belum pernah mereka bayangkan.

Kisah inspiratif ini akan membawa kita pada perjalanan seseorang yang berhasil menemukan cahaya di tengah kegelapan, memanfaatkan setiap rintangan menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Dari titik terendah dalam hidup, ia berani bermimpi, berjuang, dan akhirnya mengubah kegagalan menjadi peluang yang tak terduga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun