Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo dan Lumajang. Salah satunya contoh  adalah kelompok KKN 135 yang mendapat penempatan di Desa Gununganyar, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso.
Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember tahun 2024 resmi melaksanakan penerjunan pada tanggal 10 Juli 2024. Penerjunan kelompok KKN terbagi untuk desa-desa di beberapa kabupaten. Wilayah penerjunan antara lain kabupatenPenerjunan kelompok 135 diawali dengan upacara penerjunan di Universitas Jember. Setelah upacara kemudian adalah keberangkatan menuju ke lokasi KKN. Sambutan dari camat Tapen dilaksanakan setelah setiap kelompok tiba di lokasi kantor kecamatan tapen, yang kemudian setiap kelompok termasuk kelompok 135 terjun ke desa masing-masing.
Kelompok KKN UNEJ 135 dengan plot di Desa Gunung Anyar melakukan survei pasca penerjunan. Survei yang dilakukan adalah lanjutan dari survei pertama yang dilaksanakan sebelum penerjunan yang berupa survei lokasi. Survei yang dilakukan pasca penerjunan berisi dari mengenali kondisi desa, potensi desa dan permasalahan desa yang dapat dijadikan tema untuk Kuliah Kerja Nyata. Oleh karena itu kelompok 135 juga berkoordinasi dengan perangkat desa untuk lebih mengenali permasalahan yang ada.
Dari pengamatan awal terkait survei lokasi dan potensi tersebut dapat dijabarkan beberapa hasil yang di dapat. Secara geografis desa Gunung Anyar terletak di Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso. Desa Gununganyar berbatasan dengan desa Wonokusumo di selatan, desa jurang sapi di barat, desa mangli wetan di timur, dan desa Kalitapen di sebelah utara. Desa Gununganyar merupakan dataran rendah sebelum naik ke kawasan dataran tinggi wilayah Ijen.
Desa Gununganyar memiliki kondisi berupa pemukiman dan sebagian besar dikelilingi oleh perkebunan tebu dan  lahan tembakau. Selain dari perkebunan desa Gunung Anyar juga tidak banyak memiliki lahan untuk pertanian jagung. Meskipun kondisi dari potensi pertanian dan perkebunan dimiliki oleh desa, namun jika dikaitkan dengan tema KKN yang disediakan oleh Universitas Jember ketahanan pangan bukan menjadi masalah utama di desa Gununganyar.
Menurut kepala desa Gunung Anyar, Bapak Tarid Efendi dan camat Tapen Bapak Eko, permasalahan yang dihadapi adalah Stunting dengan segala penyebabnya. Maka dari itu masalah stunting langsung ditujukan kepada  kelompok 135 KKN UMD UNEJ untuk memberikan edukasi pada masyarakat terkait stunting. Pekerjaan rumah untuk mengedukasi terkait stunting tersebut disampaikan secara langsung oleh bapak camat Tapen dan Kepala desa Gununganyar pada saat survei awal.
Kelompok 135 Gununganyar menetapkan tema desa sehat dan bebas stunting sebagai tema kuliah kerja nyata. Sesuai dengan survei dari beberapa pihak pengurus kesehatan di Tapen dan Gununganyar, Camat dan Kepala desa output yang difokuskan dari kuliah kerja nyata kelompok 135 Universitas Jember adalah berupa edukasi, kebiasaan masyarakat yang lebih baik, dan tawaran program yang dapat dilanjutkan oleh desa dan masyarakat dalam menghadapi masalah stunting dan desa sehat.
Output dari Kuliah kerja nyata dari kelompok 135 Gunung Anyar ini berupa program, edukasi, dan perubahan pola kebiasaan masyarakat sesuai yang diharapkan oleh camat dan kepala desa terkait program KKN yang dilaksanakan. Jadi output yang demikian lebih diutamakan supaya dapat berkelanjutan dibandingkan output yang berupa benda atau sejenisnya. Output berupa kebiasaan masyarakat yang berubah lebih baik karena teredukasi tersebut disampaikan dan diminta secara langsung oleh camat Tapen supaya perubahan akan terus terjadi lebih baik seiring berjalannya waktu terkait stunting yang telah ada dan dihadapi oleh masyarakat di desa Gunung Anyar. Maka dari itu menurut camat Tapen,  lebih baik fokus ke perilaku masyarakat yang perlu diubah dan dapat menjadi masukan bagi desa  Gunung Anyar dan kecamatan Tapen.
Penyampaian dari Camat Tapen memang edukasi terhadap masyarakat yang perlu menjadi sorotan. Edukasi yang diberikan diharapkan dapat membuat pemahaman masyarakat meningkat untuk menghadapi stunting khususnya secara preventif. Hal tersebut disampaikan karena kurangnya kesadaran masyarakat, kebiasaan  dan pengaruh budaya yang menyebabkan masalah stunting di kawasan Tapen termasuk desa Gununganyar. Output berupa kesadaran masyarakat hasil dari edukasi melaui program kerja kuliah kerja nyata kelompok 135 Gunung Anyar ditekankan menjadi output yang membawa perubahan berkelanjutan bagi desa Gunung anyar.
Selain edukasi yang menjadi output utama yang diminta, kelompok 135 Gununganyar juga memiliki rencana untuk memberikan hal yang berupa benda yang juga berkaitan dengan program desa sehat dan bebas stunting yang dilaksanakan selama kuliah kerja nyata. Output berupa benda yang direncanakan tersebut berupa benda yang dapat digunakan secara berulang dalam bentuk peralatan bekal sehat, peralatan PHBS dan sejenisnya. Meskipun demikian output berupoa edukasi tetap diberikan ketika memberikan benda sebagai output pendukung untung membantu pendekatan pada masyarakat.
Pasca penerjunan dan minggu pertama Kuliah kerja nyata kelompok 135 di desa Gunung Anyar mayoritas diisi oleh pengenalan antara mahasiswa kkn dengan segala hal yang ada di desa gunung anyar dan membangun koordinasi dengan perangkat, dan pihak-pihak yang dapat membantu pengarahan mahasiswa KKN kelompok 135 selama berada di desa Gunung Anyar. Pasca penerjunan ini juga berisi survei yang kemudian memunculkan gambaran dan rencana tindakan yang dapat dilakukan dalam kuliah kerja nyata dengan tema desa sehat dan bebas stunting di desa Gunung Anyar.