Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Harus Memilih

5 Desember 2022   16:31 Diperbarui: 5 Desember 2022   16:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup itu pilihan,

Saat tak ada lagi kata terucap

Hanya benak yang bergejolak

Atas apa yang akan dilakukan

Apa yang akan dilanjutkan

Tuhan,

Mungkin saatnya untuk memilih

Menentukan langkah terbaik

Demi hidup yang harus berlanjut

Demi masa depan yang sedang terajut

Tak ada lagi asa,

Ketika hanya rasa yang tersisa

Saat hidup tersia-sia karena dosa

Saat raga terkoyak seakan binasa

Hanya pada Sang Kuasa bisa berpasrah

Masa lalu adalah kenangan,

Tak sepatutnya menjadi halangan 

Apalagi rintangan yang menghadang

Jadikan sebagai tantangan

Bahwa kebahagiaan di depan harus di songsong

Ketika tidak ada lagi yang terucap,

Tetaplah berpikir jernih

Bahwa akan selalu ada jalan keluar

Dari semua masalah yang terpapar

Selama hidup masih bernalar

Kuatkan diri untuk menapaki,

Seolah-olah itu hanyalah duri bergerigi

Yang bisa dan mampu diatasi

Tanpa harus saling menyakiti

Untuk sebuah tujuan yang hakiki

Wahai Sang Maha Adil,

Hanya pada-Mu kami mengangkat tangan

Memohon keberkahan diantara keikhlasan

Bahwa semua adalah takdir-Mu

Bahwa hidup ini adalah pengaturan-Mu

Tiada daya dan upaya kecuali

Kekuatan dari-Mu...

Tiada cerita dan masa

Tanpa ridho-Mu...

Dan semua harapan adalah atas kehendak-Mu

Yaa Robb,

Berilah selalu perlindungan untuk kami

Untuk negeri ini...

Agar senantiasa dapat dijalani

Dengan damai dan penuh arti...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun