Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Bersedih, Inilah yang Terbaik karena Allah SWT Mencintaimu

13 Mei 2022   12:40 Diperbarui: 13 Mei 2022   13:06 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup itu seperti cerita dan dunia adalah panggung sandiwara. Semua lakon kita di dunia ini sudah diatur oleh Allah SWT. Dialah Sang Maha Pemilik kehidupan ini. Dialah Sang Pengatur cerita dan lakon apa yang akan kita jalani. Mulai dari alur sampai akhir kisah hidup yang dijalani, adalah atas kehendak-Nya. 

Lantas kenapa masih ada saja orang yang menyesali atas apa yang dia alami? Atau yang terlalu euphoria bahagia atas karunia yang diberi? Yang terlalu berlebihan malah akan memperlihatkan bagaimana kita menerima cerita dari Sang Kuasa. 

Bisa menjadi riya atau mungkin ketika kesedihan melanda, malah akan membuat kita berlebihan berduka cita. So, biasa sajalah menyikapi segala cerita, alur hidup dan kehidupan yang menjadi jatah atau bagian kita di dunia ini. Sekali lagi, karena semua adalah atas kehendak-Nya. 

Tapi terkadang manusia tidak menyadari itu semua. Saat kita kecewa dengan ssuatu keadaan, yang terjadi adalah malah menyalahkan orang lain atau hal lain.

Seringkali kita tidak menyadari bahwa yang dialami adalah sudah menjadi ketetapan-Nya. Kesadaran seperti itu bahkan datang terlambat setelah ketidaknyamanan terjadi. Masya Alloh... Padahal saat kita bisa menginstrospeksi diri, hal-hal itu tidak akan terjadi. Kenyamanan, toleransi, akan tercipta saat kita bisa menerima apapun keadaan yang terjadi. 

Persaudaraan, pertemanan, atau hubungan apapun tidak akan rusak oleh hal-hal seperti ini. Dengan selalu mencoba bisa menerima keadaan kelebihan dan kekurangan orang lain, suasana nyaman dan damai akan tercipta. 

Tidak akan ada rasa ketersinggungan ataupun keadaan yang terlihat menyalahkan orang lain. Serapih apapun seseorang menutupi rasa dalam dirinya, suatu saat akan terlihat juga, apalagi jika kita masih berada dalam satu lingkungan. 

Luar biasa memang, saat kita harus bis menjaga hati. Saat kita harus bisa ikhlas atas apa yang dialami. Saat pikiran dan batin kita harus bisa menyadari bahwa semua yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. 

Terkadang saling kita adalah ujian. Ujian yang harus bisa dilewati dan hasilnya positif. Saat ujian itu kita lewati dan malah terjadi ketersinggungan ataupun ketidakenakan di hati, hasilnya adalah negatif. Nauzubillah.. jangan sampai kita menjadi bagian dari golongan orang-orang yang sudah menyakiti hati orang lain. Atau bahkan sampai memutuskan silaturahmi.

Antar kita adalah sama. Sama-sama ciptaan Allah SWT, yang saatnya nanti kita menghadap ke haribaan-Nya, tidak ada yang dibawa. Harta dan tahta di dunia hanyalah titipan belaka. Saat kita tiada, hanya amalan yang akan dibawa. Jadi untuk apa selama di dunia kita merasa berbeda dengan yang lain? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun