Selamat hari raya Idul Fitri,
Setelah selama sebulan kita melaksanakan puasa, di penghujung Ramadhan seluruh umat Islam merayakan Idul Fitri. Euphoria lebaran bergema di mana-mana. Umat Islam bersuka cita merayakan kemenangan.Â
Ramadhan, adalah bulan ujian bagi umat Islam dimana kita harus bisa menahan hawa nafsu, baik menahan rasa lapar dan minum maupun menahan supaya tidak melakukan hal-hal yang melanggar agama selama bulan Ramadhan.
Kita harus bisa mengendalikan diri dan pikiran agar hawa nafsu bisa dikelola dalam diri. Bulan Ramadhan adalah saatnya kita instrospeksi diri dan memperbanyak ibadah agar kelak kita bisa hijrah menjadi lebih baik lagi. Walaupun di bulan-bulan selain Ramadhan kita tetap harus melaksanakan kewajiban kita sesuai dengan Al-qur'an dan hadist. Â
Saat lebaran tiba pada 1 Syawal 1443 H kali ini, kita berharap kembali fitri, suci lahir dan batin. Â Tidak ada lagi rasa iri, dengki, maupun perasaan lain yang akan merugikan diri kita dan orang lain. Bersihkan hati, untuk mulai menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Bulan Ramadhan jadikan patokan hidup kita untuk bisa meraih keberkahan dan keridhoan Allah SWT.
Ucapan mohon ma'af lahir dan batin kita sampaikan pada keluarga, kerabat, teman, dan handai taulan. Kesampingkan rasa egois dengan merasa diri lebih dari orang lain.Â
Tidak hanya sekedar ucapan, lapangkan dada kita saat berma'af-ma'afan. Ingat, Allah SWT saja Maha Pema'af, kenapa manusia tidak? Kesampingkan dan abaikan kesalahan-kesalahan yang sudah diperbuat terhadap orang lain ataupun kekhilafan yang orang lain lakukan pada kita. Ikhlaskan hati untuk memohon ma'af lahir dan batin terhadap sesama,. Â yakinlah bahwa Allah SWT Maha Pengampun.
Manusia adalah makhluk yang sempurna, yang tidak pernah luput dari kesalahan. Tapi, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Lantas, kenapa masih saja ada segelintir orang yang merasa lebih dari manusia lain? Saat kita berucap padanya mohon ma'af lahir dan batin, tidak ditanggapi atau bahkan tidak peduli.Â
Misalkan berpapasan, sang manusia yang merasa lebih ini malah membuang muka. Atau, jika kita melakukannya melalui media sosial, tidak direspon sama sekali.Â