Rumah Sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan tidak hanya bergerak dalam pengobatan atau kuratif saja, melainkan suatu kegiatan terpadu antara upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Sebagai salah satu sasaran kegiatan preventif dan promotif adalah kegiatan mencuci tangan. Kegiatan yang tampak sepele tetapi sangat berpengaruh besar dalam mencegah penularan penyakit. Kita tidak akan pernah tahu apa yang kita pegang, kita makan, kita minum apakah benar - benar bersih dari kuman. Apakah orang yang kita sentuh dan kita jabat tangannya benar - benar bebas dari kuman. penular penyakit banyak yang terjadi lewat bersentuhan dengan benda yang terkontaminasi. Jika kita lihat menggunakan mikroskop di tangan kita mengandung banyak bakteri, jamur, mikroorganisme yang tidak kasat mata tapi ada dan sebagian dapat menyebabkan penyakit.
Rumah Sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan setiap hari berhubungan dan merawat orang sakit. Penularan penyakit dapat dengan mudah terjadi. Antara pasien, petugas Rumah Sakit, dan pengunjung. Dan sebagai program dari keselamatan pasien yaitu mencegah resiko penularan infeksi maka di Rumah Sakit di kampanyekan mengenai gerakan cuci tangan untuk mencegah penularan penyakit. Gerakan cuci tangan ini bukan hanya di Indonesia tetapi WHO juga merekomendasikan cuci tangan untuk mengurangi dan mencegah penularan menyakit. Cuci tangan bisa menggunakan sabun cuci tangan atau dengan hand sanitizer.5 moment cuci tangan bagi petugas di Rumah Sakit adalah sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah melakukan tindakan yang beresiko terkena cairan tubuh, setelah menyentuh pasien, setelah menyentuh lingkungan di sekitar pasien. 7 langkah dalam mencuci tangan juga harus dilakukan.
Kegiatan cuci tangan ini telah terbukti untuk mengurangi dan mencegah penularan infeksi / penyakit. jadi kenapa tidak mulai dari sekarang untuk selalu mencuci tangan ?